Makalah
Tentang Trombosis

Oleh:
Kelompok 1
Penyusun:
1.
Muhammad Ilyas
2.
Evi juwita ratna permatasari
3.
Achmad richo firdaus
STIKES
HAFSHAWATI ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
2015-2016
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr.Wb
Alhamdulillah hirobbil’alamin, segala puji syukur penullis panjatkan
kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat, Hidayah serta inayah-nya penulis
dapat menyelesaikan makalah dengan judul “ thrombus
“ adapun makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen
pembimbing ilmu keperawatan dasar.
Demikianlah makalah ini di susun,dalam penyusunannya mungkin akan di
temukan beberapa kesalahan dan kekeliruan karena beberapa sumber informasi yang
berbeda satu dengan yang lainnya.maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang dapat membantu dalam penyusunan makalah yang akan datang,yaitu
sebagai koreksi isi dan itematika penyusunan yang benar.
Penulis juga memohon keridloan Allah SWT. Semoga makalah ini berguna dan
bermanfaat bagi para pembaca.
Wassalamu’alaikum, Wr. Wb
Paiton,
14 april 2016
Daftar
Isi
COVER............................................................................................................ 1
KATA
PENGANTAR..................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................... 3
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR
BELAKANG..................................................................................... 4
RUMUSAN
MASLAH................................................................................... 4
TUJUAN
......................................................................................................... 5
BAB II
A. PENGERTIAN
TROMBUS................................................................ 6
B. MACAM
MACAM BENTUK TROMBUS........................................ 6
C. PEMBENTUKAN
DAN STUKTUR TROMBUS.............................. 8
D. ITOLOGI............................................................................................. 10
E.
AKIBAT AKIBAT TROMBOSIS...................................................... 11
F.
NASIB TROMBUS............................................................................. 12
G.
MORFOLOGI DAN PERJALANAN TROMBUS............................. 12
BAB III
KESIMPULAN............................................................................................... 13
SARAN............................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 14
BABI
PENDAHULIAN
A.
LATAR BELAKANG
Trombosis adalah Proses pembentukan bekuan darah
atau koagulum dalam sistem vaskuler (yaitu pembuluh darah atau
jantung ) selama manusia masih hidup. Koagulum darah dinamakan trombus.
Akumulasi darah yang membeku diluar sistem vaskuler ( misal , hematoma ), tidak
disebut trombus. Selanjutnya bekuan yang terbentuk didalam kardiovaskuler
setelah meninggal tidak disebut trombus. Bekuan semacam itu disebut bekuan
postmortem.
Trombosis jelas memiliki nilai adaptif yang
berharga dalam kasus perdarahan, trombus bekerja sebagai sumbatan hemostasis
yang sangat efektif. Namun, trombosis dapat jugs terjadi jika mekanisme
pengaturan normal terganggu dari keadaan ini terbukti sangat berbahaya.
Trombosis juga sering terjadi pada berbagai penyakit darah. Pada penyakit yang
disertai “sludged blood “, sel-sel darah bergumpal-gumpal. Dalam keadaan
normal sel-sel darah saling tolak menolak. Oleh karena itu dalam sludged blood,
aliran darah menjadi lambat. Pada tumor ganas, sering sering terjadi trombus
pada berbagai tempat dalam vena, arteriol, kapiler, dan katub-katub jantung.
Trombus ini disebabkan karena sel-sel tumor ganas membentuk tromboplastin.
Trombus yang menyebabkan lumen pembuluh
tersumbat dinamai occlusive thrombus. Masa yang dibentuk sepanjang
pembuluh yang terbendung dan merupakan perpanjangan trombus dinamai “propagating
thrombus”. Trombus dapat memanjang dan masuk kedalam cabang pembuluh,
dinamai” sadlle atau riding thorombus. Trombus dengan bagian yang
melekat pada dinding pembuluh dan pada bagian yang terlepas seolah-olah
berenang dalam darah tanpa menyebabkan oklusi pembuluh dinamai mural atau
parietal thrombus
Trombus mural dalam jantung kadang-kadang
bertangkai panjang dinamai pedunculated thrombus. Bila trombus ini terlepas dan
hanyut terbawa aliran darah,karena besar dapat tersangkut dan tidak dapat
melewati ostium , merupakan ball thrombus.
B. RUMUSAN
MASALAH
1.
Jelaskan pengertian Trombosis
2.
Jelaskan macam-macam bentuk thrombus
3.
Jelaskan pembentukan dan struktur thrombus
4.
Jelaskan etiologi thrombosis
5.
Jelaskan akibat-akibat trombosis
6.
Jelaskan nasib thrombus
7.
Jelaskan morfologi dan perjalanan thrombus
C.
TUJUAN
1.
Memberi informasi
tentang pengertian thrombosis
2.
Memberi informasi
tentang pembentukan dan struktur thrombus
3.
Memberi informasi
tentang macam-macam bentuk thrombus
4.
Memberi
pengetahuan mengenai penyakit yang berhubungan
dengan thrombosis
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN TROMBUS
Trombus
ialah suatu benda yang tersusun oleh dan dari unsur-unsur darah didalam
pembuluh darah atau jantung sewaktu masih hidup.
Trombosis
ialah Proses pembentukan bekuan darah atau koagulum dalam sistem
vaskuler (yaitu pembuluh darah atau jantung ) selama manusia masih
hidup. Koagulum darah dinamakan trombus. Akumulasi darah yang membeku
diluar sistem vaskuler ( misal , hematoma ), tidak disebut trombus. Selanjutnya
bekuan yang terbentuk didalam kardiovaskuler setelah meninggal tidak disebut
trombus. Bekuan semacam itu disebut bekuan postmortem. Trombosis jelas memiliki nilai adaptif
yang berharga dalam kasus perdarahan, trombus bekerja sebagai sumbatan
hemostasis yang sangat efektif. Namun, trombosis dapat jugs terjadi jika
mekanisme pengaturan normal terganggu dari keadaan ini terbukti sangat
berbahaya.
B.
MACAM MACAM BENTUK TROMBUS
Trombus
yang menyebabkan lumen pembuluh tersumbat dinamai occlusive thrombus.
Masa yang dibentuk sepanjang pembuluh yang terbendung dan merupakan
perpanjangan trombus dinamai “propagating thrombus”. Trombus dapat
memanjang dan masuk kedalam cabang pembuluh, dinamai” sadlle atau
riding thorombus. Trombus dengan bagian yang melekat pada dinding pembuluh
dan pada bagian yang terlepas seolah-olah berenang dalam darah tanpa
menyebabkan oklusi pembuluh dinamai mural atau parietal thrombus
Trombus
mural dalam jantung kadang-kadang bertangkai panjang dinamai pedunculated
thrombus. Bila trombus ini terlepas dan hanyut terbawa aliran darah,karena
besar dapat tersangkut dan tidak dapat melewati ostium , merupakan ball
thrombus.
Sebenarnya bukan trombus
melainkan embolus, oleh karena tidak melekat lagi pada dinding.
-
Trombus juga
sering dibedakan menurut warnanya :
Red
thrombus
: terutama terdiri atas eritrosit
White thrombus
: sebagian besar terdiri atas leukosit
Mixed
thrombus
: kebanyakan thrombus merupakan jenis ini
-
Sering juga
dibedakan :
Fresh thrombus yaitu trombus yang masih baru
Old thrombus
-
Selain itu
juga dibedakan :
Septic thrombus : trombus yang mengandung
sarang-sarang kuman
Bald atau sterile thrombus, trombus tanpa kuman.
-
Trombus
dapat dibentuk dalam:
1. Arteri
2. Vena (paling sering)
3. Jantung
Dalam pembuluh limfe biasanya hanya dibentuk
coagulum : mekanismenya lain dari pembentukan trombus , oleh karena dalam
limfe memeng tidak terdapat trombosit.
-
Trombus
paling sering ditemukan dalam :
Saphena magna dan Vena-vena lapisan dalam(profunda) pada
betis.
Selain itu dalam vena pelvis , mesenterium dan
vena portae. Trombus sering merupakan komplikasi radang pembuluh vena, sehingga
terjadi thrombophlebitis. Dalam hal ini trombus sangat adheren. Harus
dibedakandengan phlebothrombosis, yaitu kebalikannya:
a.
Trombus
primer dalam vena
b.
Radang
merupakan komplikasi daripada trombus
Trombus tidak begitu adheren
Dalam praktek , phlebothrombosis dan
thrombophlebitis sukar saling dibedakan .
Trombosis arteri sering ditemukan pada arteri yang
arterosklerotik, tapi dapat juga terjadi karena radang atau hal lain.
-
Trombosis arteri
sering terjadi pada :
1. Tungkai bawah
2. A.coronaria
3. A. Renalis
4. A.mesentrica
Trombosis yang terjadi pada aneurisma dapat
dianggap sebagai proteksi tubuh agar tidak terjadi ruptura.
Trombosis kardial sering terjadi pada infark
myocard , sering pada ventrikel kiri . ball thrombus sering terjadi pada atrium
oleh karena stenosis mitralis.Trombosis katub jantung sering ditemukan bila
terdapat radang pada katup yang merupakan vegetasi-vegetasi juga paling sering
disebelah kiri.
C.
PEMBENTUKAN DAN STUKTUR TROMBUS
Normal, darah yang mengalir tetap cair karena terdapat keseimbangan
tertentu yang sangat komplek. Pada keadaan tertentu keseimbangan ini dapat
terganggu sehingga terjadi trombosis. Pada keadaan ini trombosittrombosit melekat
pada permukaan endotel pembuluh atau jantung. Darah yang mengalir menyebabkan
makin banyak trombosit diletakkan pada tempat itu . Karena sifat trombosit ,
maka trombosit dapat saling melekat, sehingga terbentuk suatu masa yang
menonjol kedalam lumen. Pada saat tertentu, terutama bila aliran darah cepat
seperti dalam arteri-arteri, masa yang terbentuk dari trombosit akan
terlepas dari dinding-dinding pembuluh,tetapi kemudian digantilagiolehtrombosit
lain. Jika terjadi suatu kerusakan pada trombosit maka akan dilepaskan suatu
zat tromboplastin. Zat inilah yang merangsang proses pembentukan beku darah.
Tromboplastin akan mengubah protombin yang terdapt dalam darah menjadi trombin,
yang kemudian bereaksi dengan fibrinogen menjadi fibrin .
Trombosit -tromboplastin
+
Protrombin – trombin
+
Fibrinogen-fibrin
Selain itu trombin juga menyebabkan pecahnya trombosit
sehingga terbentuk lebihbanyak tromboplastin. Trombus mempunyai bentuk khas , terdiri
atas lapisan trombosit dan diliputi oleh lekosit , eritrosit dan fibrin.
Lapisan ini merupakan
lamella-lamella dan tampak seolah-olah tumbuh dari dinding pembuluh darah dan
masuk lumen menuruti aliran darah. Dari luar, permukaan trombus tampak sebagai batu karang dengan garis-garis yang dinamai“linesof
Zahn”. Trombus warnanya putih dan merah berbutir-butir. Bila dipotong maka tampak
bergaris-garisyang berlapis-lapis putih kelabu. Mula-mula trombus hanya
merupakan suatu bercak yang tidak menyumbat aliran darah dan melekat pada
dinding pembuluh darah, dinamai trombus mural, yang misalnya
terjadi dalam suatu pembuluh besar seperti aorta dan rongga
jantung. Trombus mural dalam jantung sangat penting, karena trombus ini dapat
membesar dan bertangkai masuk kedalam serambi jantung .Karena trombus
bertangkai , jadi dapt bergerak, maka kemungkinan trombus jatuh kedalam
ostium jantung dan menutup, merupakan suatu ball valve (pentil)
atau akan pecah menjadi fragmen-fragmen merupakan embolus.
Pada pembuluh kecil, trombus dapat menyebabkan sumbatan yang sempurna atau
komplit, sehingga terjadi stasis.
D.
ITIOLOGI
Menurut Virchow 3 faktor memegang peranan ( trias
Virchow)
1.
Perubahan pada permukaan
endotel pembuluh
2.
Perubahan pada aliran darah
3.
Perubahan pada konstitusi
darah
Perubahan pada permukaan Endotel
Endotel normal merupakan
permukaan yang rata dan halus . Dianggap bahwa pada endotel normal terdapat
muatan listrik yang akan menolak tiap unsur darah yang mendekat. Apabila
terjadi kerusakan endotel maka akan terjadi perubahan dalam potensial
listriknya, sehingga trombosit dapat melekat pada endotel.
Suatu
anggapan lain menyatakan bahwa jaringan endotel yang rusak mengeluarkan suatu
zat sehingga terjadi koogulasi darah.
· Trombosit dapat terjadi pada :
-
Atherosclerosis , yaitu suatu
kelainan degenaratif pada dinding pembuluh, sehingga intima menjadi tidak rata
dan menebal.
-
Radang pembuluh darah seperti
pada Polyarteritis nodosa, thromboangiitis obliterans ( penyakit
Winiwarter-Buerger ), thrombophlebitis
-
Trombosis juga dapat terjadi
pada endocard yang melapisi jaringan jantung yang mengalami infarkmyo myocard
dan pada endocarditis
-
Ruda paksa (trauma ) meskipun
tidak disertai sobekan pada pembuluh dapat menyebabkan pembentukan trombus .
Pada aorta yang mempunyai lumen lebar dan aliran darah cepat,trombus jarang
menjadi besar. Dalam cabang-cabang aorta dengan lumen yang sempit sering
terjadi trombus yang menyebabkan penyumbatan ( occlusio).
Perubahan Pada Aliran Darah
Bila aliran darah melambat maka trombosit akan menepi sehingga mudah
melekat pada dinding pembuluh.
Normal dalam aliran darah terdapat suatu exial stream yang mengandung unsur
darah yang berat seperti lekosit. Trombosit mengalir pada zone yang lebih
perifer dan dibatasi dari dinding pembuluh oleh suatu zone plasma.
Bila timbul kelambatan dalam aliran maka trombosit masuk kedalam zone
plasma sehingga kontak dengan endotel bertambah. Perubahan dalam aliran darah
lebih sering terjadi dalam vena daripada dalm arteri. Trombus juga sering
terjadi dalam verices , yaitu vena-vena yang melebar.
·
Varices sering ditemukan pada
:
-
Vena-vena tungkai bawah yang
superfisial
-
Plexus pampiniformis
-
Plexus hemorrhoidalis
-
Ujung distal esofagus
Pada penderita penyakit jantung yang harus berbaring lama, trombus mudah
terjadi dalam vena-vena tungkai dan pelvis. Trombus juga sering terjadi pada
vena yang terbendung akibat desakan tumor, pada jantung, akibat perubahan
aliran karena stenosis mitralis.
Perubahan pada konstitusi darah
Perubahan dalam jumlah dan sifat trombosit dapat mempermudah trombosis. Pada
masa setelah mengalami pembedahan dan masa nifas (puerperium), jumlah trombosit
dalam darah kira-kira 2-3 kali lipat dari pada normal, serta bersifat lebih
mudah melekat ( adherent). Trombosit yang lebih mudah melekat juga ditemukan
pada keadaan lain seperti :
-
Infark paru-paru
-
Tumor ganas
-
Thrombophlebitis
-
Thromboangilitis obliteran
Trombosis juga sering terjadi pada berbagai penyakit darah. Pada penyakit
yang disertai “sludged blood “, sel-sel darah bergumpal-gumpal. Dalam
keadaan normal sel-sel darahsaling tolak menolak. Oleh karena itu dalam sludged
blood, aliran darah menjadi lambat. Pada tumor ganas, sering sering terjadi
trombus pada berbagai tempat dalam vena, arteriol, kapiler, dan katub-katub
jantung. Trombus ini disebabkan karena sel-sel tumor ganas membentuk
tromboplastin.
E.
AKIBAT AKIBAT TROMBOSIS
Bergantung kepada besar dan jenis trombus ,
pembuluh yang terkena , dan terdapat tidaknya kolateral yang cukup baik.
Trombus yang terbentuk dalam vena menimbulkan :
ü Stasis darah
ü Bendungan pasif
ü Edema dan kadang-kadang nekrosis
Trombus dalam arteri dapat menimbulkan :
1.
Iskhemi
2.
Nekrosis
3.
Infark atau ganggren
Bila alat tubuh yang terkena mempunyai kolateral
baik, nekrosis tidak terjadi. Trombus dalam atrium kiri dapat menjadi ball
thrombus, yang pada stenosis mitralis dapat menyumbat ostium mitralis dan
menimbulkan gangguan sirkulasi pada tempat-tempat yang lebih perifer , sehingga
terjadiu:
1.
Nekrosis
2.
Radang atau infeksi (pada
trombus septik)atau
3.
Kematian mendadak (pada
panyumbatan a.coronaria)
F.
NASIB TROMBUS
Trombus yang terlepas menjadi embolus, dihanyutkan
oleh aliran darah , akhirnya tersangkut menyumbat arteri pada tempat yang jauh.
Trombus yang menetap, lama-lama akan mengalami berbagai perubahan. Benda-benda
yang membentuk trombus akan dirobek. Fibrin yang merupakan serabut akan
menghilang sehingga massanya menjadi homegen. Proses yang terjadi pada trombus
disebut organisasi. Dari tepi, tempat trombus melekat pada dinding pembuluh
darah, masuklah fibroblas-fibroblas dan kapiler-kapiler.
Ruang-ruang yang terbentuk akibat lisis, dilapisi
oleh sel endotel. Ruang ini lama-lama melebar dan sambung menyambung merupakan
saluran-saluran yang berisi darah, sehingga trombus ditembus oleh saluran baru
yang dapat mengalirkan darah lagi. Proses ini disebut rekanalisasi. Akhirnya
trombus mengerut sehingga lumen pembuluh darah dapat dialiri darah dan
berfungsi lagi.
Suatu trombus juga dapat berkapur, mengalami
kalsifikasi. Kalsifikasi trombus sering ditemukan dalam vena kecil-kecil .
Benda-benda kapur dalam vena disebut phlebolith.
Trombus yang mengapur dalam arteri lebih jarang ditemukan dan disebut
arteriolith.
G. MORFOLOGI
DAN PERJALANAN TROMBUS
Trombus terdiri dari berbagai kombinasi antara
trombosit ,endapan fibrin dan sel darah merah serta leukosit yang terjaring.
Konfigurasi yang tepat dari trombus tergantung pada keadaan dimana trombus
tersebut terbentuk . jika trombus mulai terbentuk dalam aliran darah,unsur
pertama yang sangat sering adalah gumpalan trombosit yang melekat pada endotel.
Hal ini dapat terjadi karena aliran yang abnormal memungkinkan trombosit
berdiam pada endotel atau terlempar ke endotel: hal ini dapat terjadoi karena
lapisan endotel menjadi kasar ,sehingga akan menimbulkan nidus untuk agregasi
trombosit. Sewaktu trombosit mengalami agregasi ,mereka melepaskan zat-zat yang
menimbulkan pengendapan fibrin ,sehingga dengan segera agregasi trombosit
dikelilingi oleh fibrin dan menjaring sel darah merah. Gelombang peristiwa yang
berturut-turut semacam ini dapat mengakibatkan struktur trombus yang kompleks
dan berulang. Sebaliknya ,jika trombus terbentuk dalam pembuluh dimana aliran
darahnya telah berhenti,maka gumpalan darahnya hanya terdiri dari jalinan
difusfibrin yang menangkap unsur-unsur darah kurang lebih secara homogen. Tetapi,
berbeda dengan proses yang baru saja dijelaskan, bekuan postmortem terjadi
dengan agak lambat sehingga unsur-unsur darah yang terbentuk berlapis-lapis
sebelum bekuan mengeras,sehingga sel-sel darah merah, sel-sel darah putih dan
fibrin terpisah. Bekuan postmortem semacam itu cenderung lebih elastis dari
trombosit sejati dan jauh lebih jarang melekat pada dinding pembuluh .
perbedaan ini dapat menjadi penting pada saat otopsi
Secara harafiah trombus dapat terjadi dalam tiap
bagian sistem kardiovaskuler akibat berbagai sebab. Trombus vena menggambarkan
trombus dari sebuah vena profunda yang besar dari tungkai, trombus semacam itu
sering kali dijumpai pada orang yang dirawat dirumah sakit, penderita yang
harus terlentang ditempat tidur. Timbulnya trombus ini , umumnya berkaitan
dengan menurunnya laju aliran melalui vena-vena ini, selanjunya sekunder akibat
kehilangan daya pompa aktifitas otot. Keadaan ini pada banyak kejadian
diperberat oleh penyumbatan sirkulasi perifer yang berkaitan dengan kegagalan
jantung kronik.
Flebotrombosis, pembentukan trombus dalam vena,
merupakan bahaya yang selalu ada bagi penderita yang harus berbaring ditempat
tidur atau penderita yang tidak dapat dimobilisasikan. Trombus semacam ini
relatif tenang attau dapat disertai dengan tanda-tanda dan gejala-gejala
peradangan dinding pembuluh vena yang diduga sekunder akibat adanya trombus.
Jika tanda-tanda peradangan menyolok, maka disebut tromboflebitis. Akibat yang
paling ditakutkan dari trombus vena semacam itu adalh terlepasnya sebagian trombus
yang kemudian diangkut dalam aliran darah, dan tersangkut ditempat yang jauh.
Trombus atrium melukiskan trombus dalam atrium
kiri jantung . pada keadaan ini terbentuk trombus karena aliran abnormal
melalui atrium yang berkaitan dengan stenosis katub mitral. Kadang-kadang
trombus atrium semacam ini dapat bersifat seperti “ seperti katub bola “ ,
dengan mendadak menyumbat lubang atrioventrikular dan menimbulkan kematian
mendadak. Trombus semacam ini lebih sering nertindak sebagai sumber fragmen
yang didorong kedistal aliran darah.
Endokarditis infektif menggambarkan sebuah trombus
pada katub jantung. Pada bagian ini penyebabnya adalah infeksi bakteri pada
katub , dan trombus tersebut disebut vegetasi. Vegetasi endokarditis infektif
sangat berbahaya karena kerusakan lokal pada katub , dan karena fragmen dapat
didirong ketempat-tempat lain dalam tubuh dimana pembuluh-pembuluh lain dapat
tersumbat dan terinfeksi.
Trombus mural pada jantung menjelaskan sebuah
trombus dalam ventrikel kiri jantung. Jika trombus seperti ini melekat pada
dinding sistem kardivaskuler tetapi tidak menyumbat daerah itu dengan sempurna,
maka disebut trombus mural. Penyebab pembentukan trombus mural ventrikel
biasanya adalah hipokenesis dari dinding jantung yeng disebabkan oleh penyakit
atau kematian dari miokardium yang ada dibawahnya.
Trombus pada arteri yang sklerotik
mengilustrasikan sebuah trombus didalam arteri. Didalam gambar ini jelas
tampak penebalan dinding arteri dan dinding arteri yang kasar menjadi dasar
terjadinya trombus, didinding yang kasar disebabkan oleh penyakit (
ateroskklerosis) dan merupakan faktor presipitasi terjadinya trombosis.
Sering, ketika pembentukan trombus tidak
menimbulkan kematian, maka sangat sering trombus akan mengalami resolusi. Tubuh
memiliki mekanisme fibrinolisis yang bersamaan dengan kerja leukosit dapat
mengakibatkan disolusi bekuan. Mungkin kita semua membentuk trombus kecil dan
mengalami resolusi tanpa pernah menimbulkan gejala klinis. Sebliknya, nasib
beberapa trombus besar adalah mengalami organisasi, disertai pertumbuhan
jaringan granulasi yang masuk dari endotel pembuluh darah yang berdekatan. Pada
keadaan ini, pembuluh yang terlibat dapat tersumbat permanan oleh parut.
Kadang-kadang jaringan granulasi muda yang mengalami organisasi beranastomosis
sedemikian rupa sehingga membentik saluran melalui trombus. Fenomena ini
disebut rekanalisasi. Sayangnya, dalam banyak hal sebelum trombus mengalami
organisasi atau resolusi, bagian yang terlepas terdorong dalam aliran darah,
akhirnya tersangkut ditempat lain dan menyumbat pembuluh lain.
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Trombosis ialah Proses pembentukan bekuan darah
atau koagulum dalam sistem vaskuler (yaitu pembuluh darah atau
jantung ) selama manusia masih hidup. Koagulum darah dinamakan trombus.
Akumulasi darah yang membeku diluar sistem vaskuler ( misal , hematoma ), tidak
disebut trombus. Selanjutnya bekuan yang terbentuk didalam kardiovaskuler
setelah meninggal tidak disebut trombus. Bekuan semacam itu disebut bekuan
postmortem.
Trombus yang menyebabkan lumen pembuluh
tersumbat dinamai occlusive thrombus. Masa yang dibentuk sepanjang
pembuluh yang terbendung dan merupakan perpanjangan trombus dinamai “propagating
thrombus”. Trombus dapat memanjang dan masuk kedalam cabang pembuluh,
dinamai” sadlle atau riding thorombus. Trombus dengan bagian yang
melekat pada dinding pembuluh dan pada bagian yang terlepas seolah-olah
berenang dalam darah tanpa menyebabkan oklusi pembuluh dinamai mural atau
parietal thrombus.
Bergantung kepada besar dan jenis trombus , pembuluh yang terkena , dan
terdapat tidaknya kolateral yang cukup baik.
Trombus yang terbentuk dalam vena menimbulkan :
1. Stasis darah
2.
Bendungan
pasif
3.
Edema dan kadang-kadang nekrosis
Trombus dalam arteri dapat menimbulkan :
4. Iskhemi
5. Nekrosis
6. Infark atau ganggren
Bila alat tubuh yang terkena mempunyai kolateral baik, nekrosis tidak
terjadi.
Trombus dalam atrium kiri dapat menjadi ball thrombus, yang pada stenosis
mitralis dapat menyumbat ostium mitralis dan menimbulkan gangguan sirkulasi
pada tempat-tempat yang lebih perifer , sehingga terjadi:
7. Nekrosis
8. Radang atau infeksi (pada trombus
septik)atau
9. Kematian mendadak (pada panyumbatan
a.coronaria)